Tindakan Pencegahan Pribadi Virus Corona COVID 19


Tindakan yang ditulis dibawah ini merupakan tips atau saran yang efektif dikarenakan selaras dengan kejadian yang ada di wuhan, oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui dan menentukan tindakan apa yang kita harus ambil. Semoga warga negara Indonesia dimanapun berada selalu dalam perlindungan Tuhan Yang Maha Esa. Amin!
Bagaimana mencegah infeksi saluran pernapasan di musim semi dan musim dingin?
Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun biasa atau antimikroba dan bilas dengan air mengalir. Pastikan untuk mengeringkan tangan dengan handuk bersih. Cuci tangan segera setelah kontak dengan sekret pernapasan (misalnya setelah bersin). Lakukan praktik kebersihan / batuk pernapasan yang baik. Tutup mulut dan hidung saat batuk / bersin dengan tisu, handuk dll. dan hindari menyentuh mata, hidung atau mulut sesudahnya, sebelum mencuci tangan dengan seksama. Memperkuat kesehatan dan imunitas secara keseluruhan. Jaga pola makan seimbang, memiliki kecukup tidur dan olahraga teratur, dan juga hindari bekerja secara berlebihan. Jaga kebersihan dan ventilasi udara di rumah yang baik. Buka jendela secara teratur sepanjang hari agar udara segar selalu terjaga di dalam rumah. Hindari tempat yang ramai atau kontak dengan orang yang sudah/memiliki infeksi saluran pernapasan. Cari pertolongan medis jika muncul demam, batuk, bersin, pilek atau gejala pernapasan lainnya.
Mengapa flu yang disebabkan oleh virus menjadi pandemi?
Umumnya, influenza ditularkan melalui tetesan pernapasan (bersin)dan kontak dari orang yang terinfeksi ke yang rentan, atau melalui kontak dengan barang yang terkontaminasi. Secara umum, insidensinya memuncaknya di musim gugur dan musim dingin. Influenza manusia terutama disebabkan oleh virus influenza A dan virus influenza B. Virus influenza A sering mengalami mutasi antigen dan selanjutnya dapat diklasifikasikan ke dalam subtipe seperti H1 N1, H3N2, H5N1, dan H7N9. Ketika subtype virus influenza baru muncul, mereka dengan mudah menjadi pandemi karena populasi umumnya tidak memiliki kekebalan terhadap virus ini.
Bagaimana menjauhkan diri dari corona virus terbaru?
(1) 2019-nCov utamanya ditularkan oleh percikan dan kontak penderita, oleh karena itu masker bedah medis harus dipakai dengan benar.
(2) Saat bersin atau batuk, jangan tutupi hidung dan mulut dengan tangan kosong tetapi gunakan tisu atau masker sebagai gantinya.
(3) Cuci tangan dengan benar dan sesering mungkin. Sekalipun ada virus di tangan, mencuci tangan bisa menghalangi virus memasuki saluran pernapasan melalui hidung atau mulut.
(4) Tingkatkan kekebalan/imunitas Anda, dan hindari pergi ke tempat yang ramai dan tertutup. Berolahraga lebih banyak dan punya jadwal tidur yang teratur. Meningkatkan kekebalan Anda adalah cara paling penting untuk menghindari infeksi.
(5) Pastikan untuk selalu memakai masker! Hal ini digunakan berjaga-jaga jika Anda melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi, mengenakan masker dapat mencegah Anda menghirup tetesan (bersin) pembawa virus secara langsung.
Bisakah masker memblokir virus kecil seperti itu?
Masker itu efektif. Hal ini disebabkan penggunaan masker bertujuan untuk memblokir 'pembawa' yang menularkan virus daripada memblokirnya itu sendiri. Cara yang umum untuk penularan virus pernapasan meliputi kontak dekat dalam jarak pendek dan transmisi aerosol jarak jauh. Aerosol tersebut berupa bersin dari pasien. Dengan mengenakan/menggunakan masker dengan benar, dapat secara efektif memblokir bersin dan karenanya mencegah virus masuk langsung ke dalam tubuh. Perlu diingat bahwa, kita tidak perlu memakai respirator KN95 atau N95. Masker bedah biasa dapat menghalangi sebagian besar tetesan pembawa virus/bersin memasuki saluran pernapasan.
Apa sajakah fitur masker yang memiliki tujuan berbeda?
Jenis masker utama: respirator N95 / KN95, masker wajah bedah, dan masker wajah katun. Respirator N95 / KN95 dapat menyaring 95% partikel dengan diameter aerodinamis lebih besar atau sama dengan 0,3 µm, dan memblokir virus. Semua jenis masker tersebut dapat membantu pencegahan penyakit melalui pernafasan(udara). Masker wajah bedah sekali pakai memiliki 3 lapisan. Lapisan luar adalah lapisan nonanyaman hidrofobik yang mencegah tetesan/bersin memasuki topeng; lapisan tengah memiliki filter untuk memblokir 90% partikel dengan diameter lebih besar dari 5µm; dan lapisan dalam yang bersentuhan dengan hidung dan mulut menyerap kelembapan. Masker-masker tersebut biasanya digunakan untuk operasi medis steril dan digunakan untuk pencegahan penyakit melalui pernafasan. Masker wajah berbahan katun tebal, pengap, dan tidak pas untuk wajah, dan karenanya tidak efektif melawan virus. Karakteristik masker yang biasa digunakan ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Apakah ada perbedaan antara respirator KN95 dan respirator N95?
Respirator adalah sejenis alat pelindung pernapasan. Tujuannya adalah perlindungan secara efektif dalam menyaring partikel di udara. "N" menunjukkan "kegunaan nonminyak" dan masker N95 dapat digunakan untuk melindungi terhadap partikel tersuspensi yang tidak berbasis minyak; "95" berarti bahwa efisiensi penyaringan tidak kurang dari 95%, yang menunjukkan bahwa respirator ini, sebagaimana dibuktikan dengan pengujian yang cermat, dapat memblokir sedikitnya 95% partikel terkecil (berukuran 0,3 µm). Jika dipakai dengan benar, efisiensi filtrasi N95 lebih unggul daripada masker bedah dan biasa. Namun, jika Anda tidak memakainya sesuai kebutuhan, maka 100% tidak menghilangkan risiko infeksi KN95 adalah salah satu peringkat yang ditentukan dalam standar Cina (GB 2626-2006) sedangkan N95 adalah salah satu peringkat yang ditentukan dalam standar Amerika (42 CFR 84). Persyaratan teknis dan metode pengujian kedua peringkat ini pada dasarnya sama, dan keduanya memiliki efisiensi filtrasi sebesar 95% menurut standar masing-masing.
Bagaimana cara memilih masker?
Kemampuan masker untuk melindungi pemakai diberi peringkat sebagai berikut: N95 respirator > masker wajah bedah > masker medis umum > masker kapas. Ada dua jenis respirator N95, yang dilengkapi atau tanpa katup pernapasan. Respirator N95 tanpa katup pernafasan dapat membuat pernapasan lebih sulit bagi orang dengan penyakit pernapasan kronis, penyakit jantung, atau penyakit lain dengan kesulitan bernapas, sementara respirator N95 dengan katup pernapasan dapat membuat pernapasan lebih mudah dan membantu mengurangi penumpukan panas. Respirator N95 yang dilengkapi atau tanpa katup pernapasan memiliki kemampuan perlindungan yang sama untuk pemakainya. Namun, respirator N95 dengan katup pernafasan tidak dapat melindungi orang di sekitar pengguna yang terinfeksi. Karena itu, pembawa virus harus memakai respirator N95 tanpa katup pernafasan untuk mencegah penyebaran virus. Untuk menjaga sterilitas lingkungan, penggunaan respirator N95 dengan katup pernapasan tidak disarankan karena pemakainya dapat mengeluarkan bakteri atau virus.
Bagaimana cara memakai, menggunakan dan melepas masker?
(1) Setelah mengidentifikasi bagian depan, belakang, atas, dan bawah masker, cuci tangan Anda sebelum memakainya. Pastikan masker menutupi hidung dan mulut Anda dengan sempurna sehingga udara masuk melalui masker, bukan melalui celah-celah di sisi kanan, kiri, atas, atau bawah masker. Kemudian, tempatkan loop telinga di masing-masing telinga.
(2) Selain pada sisi depan dan belakang, masker bedah juga memiliki strip yang dapat ditekuk di bagian atas. Saat memakainya, pastikan sisi depan menghadap ke luar. Anda juga perlu memastikan pita yang dapat ditekuk ada di bagian atas, dibentuk menyesuaikan bentuk hidung.
(3) Cuci tangan sampai bersih sebelum melepas masker Anda. Dorong sisi depan masker dengan satu tangan sambil memegang loop telinga. Kemudian, lepaskan loop dari  masing-masing telinga. Lipat masker dengan sisi belakang di dalam. Jika sisi belakang tidak terkontaminasi, penggunaan kembali diperbolehkan, namun terbatas penggunaannya.
Seberapa sering masker harus diganti? Bisakah respirator N95 digunakan berkali-kali atau digunakan kembali?
Semua masker memiliki efek perlindungan yang terbatas dan perlu diganti secara teratur, terutama dalam kasus sebagai berikut:
• Saat sulit bernafas melalui masker;
• Saat masker rusak;
• Ketika masker tidak pas dengan kontur wajah;
• Ketika masker terkontaminasi dengan darah atau tetesan pernapasan dll;
• Setelah kontak dengan, atau keluar dari ruang isolasi pasien yang terinfeksi penyakit menular dimana kontak dengan pasien terisolasi tersebut dilarang (masker telah terkontaminasi).
Saat ini, organisasi internasional termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tidak memiliki pedoman yang pasti mengenai waktu pemakaian optimal respirator N95. Tiongkok juga belum memperkenalkan pedoman yang relevan mengenai waktu penggunaan masker. Penelitian tentang kemampuan perlindungan dan waktu pemakaian respirator N95 menunjukkan bahwa kemampuan filtrasi ada pada kisaran 95% atau lebih setelah 2 hari penggunaan dengan pembatasan pernapasan yang tidak banyak berubah; Kemampuan filtrasi berkurang menjadi 94,7% setelah 3 hari penggunaan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS merekomendasikan bahwa ketika terjadi kelangkaan ketersediaan respirator N95, respirator N95 yang sudah ada atau digunakan dapat digunakan kembali beberapa kali kecuali masker sudah tampak kotor atau rusak (kusut atau sobek).
Bagaimana cara menjaga kacamata saya agar tidak beruap saat memakai masker?
Untuk mencegah kacamata beruap saat memakai masker, cuci tanganmu sebelum menyentuh masker, pastikan maskernya dipasang dengan benar, pastikan wajahmu tertutup dan membentuk area tertutup yang dapat membuat udara mengalir melalui masker, bukan ke celah di sekitarnya.
Bagaimana cara populasi khusus memilih masker?
(1) Wanita hamil harus memilih masker yang nyaman untuk mereka. Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk instruksi professional dalam memakai masker.
(2) Lansia dan pasien dengan penyakit kronis harus bertanya kepada professional instruksi untuk memakai masker karena kondisi tubuh tiap orang di kelompok ini bervariasi. Sebagai contoh, pasien dengan penyakit jantung dan paru-paru dapat merasa tidak nyaman saat memakai masker, bahkan mungkin memperparah penyakitnya.
(3) Pada umumnya wajah anak-anak kecil, sehingga disarankan anak-anak memakai masker yang khusus dibuat untuk anak-anak oleh manufaktur yang terpercaya.
Mengapa cuci tangan itu penting dalam pencegahan penyakit pernapasan?
Tangan merupakan medium penting dalam transmisi virus-virus yang ditularkan melalui air, makanan, darah atau produk darah, percikan pernapasan, sistem pencernaan, selain sentuhan baik langsung maupun tidak langsung. Studi menunjukkan bahwa cuci tangan yang benar merupakan salah satu tindakan yang paling efektif untuk mencegah diare dan infeksi pernapasan.
Bagaimana cara mencuci tangan yang benar?
Langkah 1: Usap sabun ke tangan dan gosok telapak tangan kiri ke kanan dengan jari saling berkaitan.
Langkah 2: Taruh satu telapak di telapak yang lain dan gosok jari-jari. Ganti tangan satunya.
Langkah 3: Gosok antara jari.
Langkah 4: Gosok bagian belakang jari. Lakukan hal yang sama dengan tangan satunya.
Langkah 5: Gosok ibu jari dengan tangan yang lain. Lakukan hal yang sama dengan ibu jari lain.
Langkah 6: Gosok ujung-ujung jari di telapak tangan lainnya.
Langkah 7: Gosok pergelangan tangan satu dengan pergelangan tangan lain sambal diputar. Lakukan bergantian dengan tangan satunya.
Dalam tiap langkah di atas, lakukan tiap langkah minimal 5 kali, dan terakhir bilas tangan di bawah aliran air.
Apa saja momen-momen penting untuk kebersihan tangan dalam kehidupan sehari-hari?
(1) Saat menutupi batuk atau bersin dengan tangan
(2) Setelah merawat pasien
(3) Sebelum, saat, dan setelah menyiapkan makanan
(4) Sebelum makan
(5) Setelah pergi ke toilet
(6) Setelah menyentuh binatang
(7) Setelah menyentuh tombol lift dan gagang pintu
(8) Setelah pulang dari bepergian
Bagaimana membersihkan tangan jika tidak ada air bersih?
Anda dapat membersihkan tangan dengan hand sanitizer berbasis alkohol. Virus corona tidak resisten terhadap asam atau alkali tetapi sensitif terhadap pelarut organik dan disinfektan. Alkohol 75% dapat menonaktifkan virus tersebut, sehingga produk-produk disinfektan yang mengandung alkohol dari konsentrasi absolut (100%) dapat digunakan sebagai alternatif dari mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.
Apakah cuci tangan dengan sabun dan air bersih ampuh melawan virus corona?
Ya. Sering mencuci tangan merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah infeksi viral seperti virus rhino dan virus corona. Menggosokkan tangan dengan sabun dan air secara efektif menyingkirkan kotoran dan mikroorganisme pada kulit, dan membilas sabun di bawah aliran air juga bisa meredakan iritasi pada kulit. Oleh karena itu, organisasi-organisasi yang berwenang seperti Chinese Center for Disease Control and Prevention, the World Health Organization, dan The United States Centers for Disease Control and Prevention semuanya merekomendasikan cuci tangan dengan benar menggunakan sabun dan aliran air.
Bisakah alkohol 75% mengurangi risiko infeksi 2019-nCoV?
Ya. Virus corona sensitif terhadap pelarut organik dan disinfektan. Alkohol 75%, kloroform, formaldehyde, disinfektan mengandung klorin, asam perasetat, dan sinar ultraviolet dapat menonaktifkan virus tersebut, sehingga melap tangan dan telepon genggam dengan alcohol dapat mencegah infeksi COVID-19.
Bagaimana cara merawat pasien COVID-19 di rumah?
(1) Karantina pasien dari anggota keluarga yang lain dan jaga jarak setidaknya satu meter.
(2) Gunakan masker saat merawat pasien. Buang masker tersebut setelah tiap penggunaan.
(3) Cuci tangan dengan benar menggunakan sabun setelah kontak dengan pasien. Ruang tinggal pasien harus berventilasi baik.
Apakah perlu bagi kasus-kasus suspek dengan gejala ringan dikarantina di rumah?
Ya. Apabila kapasitas perawatan dan sumber medis tidak mencukupi, WHO merekomendasukan para pasien dengan gejala ringan (demam berlevel rendah, batuk, bersin, dan radang tenggorokan asimptomatik) dan tidak ada penyakit kronis (seperti penyakit paru, penyakit jantung, gagal ginjal, atau penyakit imun) dapat dikarantina di rumah.
Catatan:
(1) Selama karantina di rumah, pasien perlu tetap berhubungan dengan professional medis sampai pulih total.
(2) Profesional medis harus memonitor perkembangan gejala-gejalanya untuk menilai kondisi pasien tersebut.
(3) Pasien dan anggota keluarganya harus menjaga kebersihan dan menerima instruksi dan monitoring pencegahan dan perawatan kesehatan.
Perhatian! Memutuskan apakah seorang pasien dapat menerima perawatan karantina di rumah memerlukan asesmen klinis yang cermat menyangkut risiko keselamatan dan kesehatan terkait dengan perawatan kesehatan di rumah.
Bagaimana cara melakukan karantina di rumah bagi mereka yang dicurigai terinfeksi virus?
(1) Atur dan tata 1 kamar yang memiliki ventilasi yang baik untuk pasien.
(2) Batasi jumlah orang yang merawat pasien. Lebih baik menunjuk satu orang yang dalam kesehatan yang baik dan tidak memiliki penyakit kronis untuk merawat pasien. Semua kunjungan bezoek harus dihindari.
(3) Anggota keluarga pasien harus tinggal di ruangan yang berbeda atau setidaknya berjarak lebih dari satu meter dari pasien. Ibu menyusui dapat terus menyusui bayinya.
(4) Batasi pergerakan pasien dan minimalkan area yang digunakan bersama antara pasien dan anggota keluarga lain. Pastikan area yang digunakan bersama (dapur, kamar mandi, dll.) berventilasi baik dengan sering membuka jendela.
(5) Kenakan masker saat berada di kamar yang sama dengan pasien. Masker harus pas dengan wajah. Hindari menyentuh atau mengatur masker dengan tangan yang tidak bersih. Ganti masker segera saat terkontaminasi. Cuci tangan setelah melepas masker.
(6) Cuci tangan setelah melakukan kontak langsung dengan pasien, atau setelah memasuki atau keluar dari ruang isolasi pasien. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah pergi ke toilet, dan ketika tangan terlihat kotor. Jika tangan tidak tampak kotor, bersihkan dengan pembersih tangan/hand-sanitizer; jika tangan tampak kotor, cuci dengan sabun dan air.
(7) Setelah mencuci tangan dengan sabun dan air, yang terbaik adalah menggunakan handuk kertas sekali pakai untuk mengeringkan tangan. Jika tidak tersedia, bersihkan dengan handuk kain yang bersih dan kering, dan gantilah saat sudah basah.
(8) Jaga kebersihan saluran pernapasan (pakai masker, gunakan tisu atau angkat siku untuk menutupi mulut saat batuk atau bersin, dan cuci tangan segera setelah batuk dan bersih.
(9) Beri disinfektan dan buang barang-barang yang digunakan untuk menutupi hidung dan mulut, atau cuci dengan benar setelah digunakan (seperti mencuci sapu tangan dengan sabun atau deterjen dan air.
(10) Hindari kontak langsung dengan droplet manusia, terutama cairan oral atau pernapasan, dan hindari kontak langsung dengan feses pasien.
(11) Pakailah sarung tangan sekali pakai saat membersihkan mulut dan saluran pernapasan pasien serta untuk menangani kotoran dan urin pasien. Jangan membuang sarung tangan dengan sembarangan.
(12) Hindari kontak langsung dengan pasien atau barang-barang yang terkontaminasi oleh pasien, seperti sikat gigi, peralatan makan, makanan, minuman, handuk, sprei, dll. Cuci piring dengan deterjen atau buang setelah digunakan.
(13) Gunakan desinfektan rumah tangga biasa yang mengandung pemutih encer (pemutih: air = 1: 99) (sebagian besar pemutih rumah tangga mengandung natrium hipoklorit 5%) untuk secara teratur membersihkan dan mendisinfeksi benda-benda yang sering disentuh, seperti meja samping tempat tidur, dipan tempat tidur dan furniture lainnya.Bersihkan dan semprot disinfektan permukaan kamar mandi dan toilet setidaknya sekali sehari.
(14) Gunakan deterjen dan air cuci biasa untuk mencuci pakaian pasien, seprei, handuk, dll., atau cuci dengan mesin cuci pada suhu 140-194ºF dengan deterjen rumah tangga biasa, dan kemudian keringkan barang-barang tadi hingga benar-benar kering. Taruh sprei, selimut, sarung bantal dan guling yang terkontaminasi dalam kantong laundry. Jangan mengibaskan pakaian yang terkontaminasi untuk menghindari kontak langsung dengan kulit dan pakaian Anda.
(15) Pakailah sarung tangan sekali pakai dan pakaian pelindung (seperti celemek plastik) sebelum membersihkan dan menyentuh pakaian, alas tidur dan permukaan benda yang terkontaminasi oleh sekresi manusia. Cuci tangan sebelum mengenakan sarung tangan dan setelah melepasnya.
(16) Pasien harus tinggal di rumah sampai benar-benar pulih. untuk memutuskan apakah pasien telah pulih memerlukan klinis dan / atau diagnosis laboratorium (uji rRTPCR harus dilakukan setidaknya dua kali dan menghasilkan hasil negatif; interval antara dua tes berturut-turut harus minimal 24 jam.
Apa yang harus saya lakukan di tengah kontak dekat dengan pasien COVID-19?
Memantau kontak dekat: Semua orang (termasuk tenaga medis profesional) yang mungkin telah melakukan kontak dengan seorang yang terduga harus diobservasi medis selama 14 hari. Observasi mulai dari hari terakhir kontak dengan pasien. Segera cari bantuan medis setelah Anda mengalami gejala apa pun, khususnya deman, gejala pernapasan seperti batuk, sesak napas, atau diare. Selama observasi, kontak harus tetap berhubungan dengan tenaga medis profesional. Tenaga medis profesional harus menginformasikan kontak sebelumnya, jika gejala terlihat, di mana mereka bisa mendapatkan bantuan medis, transportasi yang dianjurkan, kapan dan di mana harus masuk ke rumah sakit yang ditentukan, dan langkah-langkah pengendalian infeksi apa yang harus diambil. Instruksi khusus sebagai berikut:
(1) Beri tahu rumah sakit terlebih dahulu dan informasikan mereka bahwa ada seorang kontak dengan gejalanya akan pergi ke rumah sakit.
(2) Kenakan masker dalam perjalanan menuju rumah sakit.
(3) Hindari menggunakan sarana transportasi umum ke rumah sakit. Panggil ambulan atau gunakan kendaraan pribadi dan usahakan jendela terbuka di jalan.
(4) Berhubungan dekat dengan pasien harus menjaga kebersihan pernapasan setiap saat dan sering mencuci tangan. Tetap jauh dari orang lain (> 1 m) saat berdiri atau duduk selama perjalanan menuju atau di rumah sakit.
(5) Berhubungan dekat antara pasien dan perawatnya hendaknya mencuci tangan secara benar.
(6) Tiap permukaan yang terkontaminasi dengan alat pengeluaran pernapasan atau cairan tubuh saat perjalanan menuju rumah sakit harus dibersihkan dan didisinfeksi dengan desinfektan rumah tangga biasa yang mengandung cairan pemutih.
63. Bagaimana mengendalikan infeksi yang berasal dari rumah sakit? Pekerja medis harus mengikuti standar kebersihan dan pengendalian infeksi pada fasilitas kesehatan dengan ketat dan prosedur medis untuk mengurangi resiko penularan. Mereka harus lebih mengendalikan infeksi di rumah sakit dengan menerapkan langkah perlindungan diri yang baik, kebersihan tangan, manajemen lingkungan, pencegahan lingkungan dan pengelolaan limbah. Pemeriksaan awal dan kantor triage: kenakan baju kerja pelindung, tutup kepala, masker medis, dll. Pasien rawat jalan, darurat, pasien demam yang rawat jalan dan bangsal isolasi: selama konsultasi dan diskusi harian, kenakan baju kerja pelindung, tutup kepala, masker medis, dll; saat kontak darah, cairan tubuh, sekresi atau kotoran, kenakan sarung tangan lateks; saat melakukan operasi/prosedur yang menimbukan aerosol atau percikan cairan tubuh seperti intubasi trakea, perawatan saluran pernapasan dan penyedotan dahak, kenakan masker N95, pelindung wajah, sarung tangan lateks, baju isolasi kedap udara, baju pelindung dan alat pernapasan jika diperlukan. Sistem kontrol kunjungan harus dilaksanakan secara ketat bagi pasien yang sedang diisolasi. Jika perlu untuk mengunjungi pasien, orang yang berkunjung hendaknya diberi instruksi untuk tindakan perlindungan pribadi sesuai dengan peraturan terkait.
Mengapa staf medis klinik demam mengenakan pakaian pelindung saat konsultasi?
(1) Pekerja medis adalah kekuatan utama pencegahan dan pengendalian epidemi. Hanya apabila mereka berhasil dalam perlindungan pribadi, mereka dapat membantu pasien dengan lebih baik lagi.
(2) Dalam rangka memastikan kesehatan dan keselamatan kerja para pekerja medis sehingga mereka bisa mendeteksi dan menyelamatkan kasus yang dicurigai tepat waktu dan efektif, tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial harus ditingkatkan di semua tingkat rumah sakit, dan perlindungan pekerja medis harus diperkuat dengan memantau kesehatan mereka dan menyediakan perawatan dan dukungan.
Apa peralatan perlindungan pribadi yang diperlukan untuk lembaga kesehatan?
Lembaga medis harus dilengkapi dengan tutup kepala sekali pakai, masker wajah sekali pakai, kacamata, baju kerja (jubah putih), pakaian pelindung, sarung tangan lateks sekali pakai, pelindung sepatu sekali pakai dan perlatan perlindungan pernapasan menyeluruh atau tutup kepala tekanan positif, dll.
Gaya hidup seperti apa yang dianjurkan untuk epidemi COVID- 19?
(1) Konsumsi makanan protein tinggi setiap hari, termasuk ikan, daging, telur, susu, kacang polong, dan kacang-kacangan, pastikan asupan gizi cukup sesuai menu makanan sehari-hari. Jangan konsumsi daging binatang liar.
(2) Konsumsi buah-buahan dan sayuran segar setiap hari, dan tingkatkan asupan sesuai menu makanan sehari-hari.
(3) Minum air tidak kurang dari 1500 mL air setiap hari.
(4) Menerapkan pola makan yang beragam dari berbagai jenis, warna dan sumber yang berbeda-beda. Konsumsi lebih dari 20 jenis makanan setiap hari. Konsumsi makanan yang seimbang dari daging dan tumbuh-tumbuhan.
(5) Pastikan cukup asupan nutrisi berdasarkan pola makan rutin.
(6) Malnutrisi, lanjut usia dan pasien dengan penyakit saluran pembuangan yang kronik disarankan untuk mengonsumsi suplemen solusi nutrisi komersial (makanan untuk keperluan medis khusus), dan suplemen tidak kurang dari 2100 kJ per hari (500 kcal).
(7) Jangan berpuasa atau melanjutkan diet selama epidemi COVID-19.
(8) Pastikan istirahat teratur dan minimal 7 jam tidur setiap hari.
(9) Mulai olahraga secara pribadi sedikitnya 1 jam setiap hari. Jangan bergabung dalam latihan olahraga kelompok.
(10) Selama epidemi COVID-19, disarankan untuk mengonsumsi suplemen multi vitamin, mineral, dan minyak ikan laut.
Bagaimana berolahraga di tengah-tengah maraknya COVID-19?
Ikuti program latihan menyeluruh, tingkatkan intensitas secara progresif dan olahraga secara konsisten. Ikuti program latihan menyeluruh, gerakan setiap bagian dan sistem tubuh, dan memperluas jangkauan dan jenis olahraga Anda untuk memastikan atribut yang berbeda dari fitnes fisik Anda meningkat. Tingkatkan intensitas secara progresif. Mulailah latihan dari intensitas rendah dan tingkatkan secara bertahap setelah tubuh Anda beradaptasi pada intensitas awal. Hal ini disarankan untuk melakukan gerakan dasar dan mempelajari teknik-teknik mudah sebelum lanjut ke tingkat yang lebih tinggi. Olahraga secara konsisten. Lakuakan terus-menerus hingga menjadi kebiasaan.
Bagaimana merokok dan minum minuman beralkohol
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh Anda? Merokok menyebabkan peningkatan konsentrasi nikotin di dalam darah, yang mengakibatkan vasospasme dan hipoksia sementara pada organ tubuh. Khususnya, penurunan oksigen di saluran pernapasan dan isi perut dapat merusak kekebalan tubuh. Minum minuman beralkohol yang berlebihan bisa membahayakan saluran pencernaan, hati dan sel-sel otak, serta merusak kekebalan tubuh. Disarankan untuk berhenti merokok dan membatasi minum minuman beralkohol.
Bagaimana mencegah infeksi dari coronavirus baru dirumah?
(1) Tingkatkan kesadaran kesehatan dan kebersihan. Olahraga ringan dan istirahat yang cukup dan teratur untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
(2) Menjaga kebersihan diri yang baik. Tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu saat batuk atau bersin. Cuci tangan sesering mungkin dan hindari menyentuh mata, hidung atau mulut Anda dengan tangan yang belum dicuci.
(3) Jaga kebersihan kamar dengan baik, bersihkan lantai dan perabotan, pisahkan sampah rumah tangga dan bawa keluar sampah tepat waktu.
(4) Jaga ventilasi dengan baik. Beri ventilasi setiap hari agar udara segar masuk.
(5) Disinfeksi. Aplikasikan desinfektan secara reguler pada kain pengepel lantai dan bersihkan permukaan perabotan. Coronavirus sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas. Jaga kehangatan pada suhu 132.8ºF selama 30 menit, 75% alkohol, disinfektan mengandung klorin, hidrogen peroksida dan kloroform bisa secara efektif mematikan virus.
(6) Hindari kontak dekat dengan orang-orang yang memiliki gejala penyakit pernapasan (seperti demam, batuk, bersin, dll.).
(7) Hindari bepergian ke tempat keramaian dan padat. Kenakan masker jika Anda harus berpergian.
(8) Hindari konsumsi daging binatang liar. Hindari kontak dengan unggas dan binatang liar, dan jangan menyentuh daging segar binatang liar.
(9) Jaga hewan piaraan dalam kandang dengan ketat. Berikan vaksin pada hewan piaraan Anda. Jaga kebersihan pada hewan piaraan Anda dengan baik.
(10) Ikuti tindakan pencegahan dan kebiasaan untuk menjaga keamanan pangan. Konsumsi daging yang dimasak matang dan telur yang direbus matang.
(11) Perhatikan kondisi tubuh Anda. Segera cari bantuan medis jika muncul gejalagejala, seperti demam, batuk, dll.
Bagaimana mengatur ventilasi yang baik di kamar saya?
Pintu dan jendela rumah sering ditutup ketika cuaca dingin, sehingga udara di kamar dapat tercemar dengan cepat mempertimbangkan kurungan dan kegiatan di dalam ruangan seperti memasak. Oleh karena itu, jendela harus dibuka dari waktu ke waktu agar udara segar masuk. Saat ini, tidak ada petunjuk internasional eksplisit untuk ventilasi yang layak. Disarankan untuk mengatur ventilasi sesuai dengan kondisi lingkungan di dalam ruangan dan di luar ruangan. Pertukaran udara di pagi hari, siang hari dan malam hari disarankan saat udara di luar baik. Pertukaran udara harus dilakukan selama 15 sampai 30 menit. Frekuensi dan waktu pertukaran udara harus dikurangi saat udara di luar kurang baik.
Bagaimana mencegah infeksi 2019-nCoV dalam perjalanan?
(1) Cari tahu tentang cuaca di tempat tujuan dan bawa pakaian yang cukup dan sesuai agar tubuh tetap hangat.
(2) Pakai masker ketika bepergian dengan bus, kereta api, atau pesawat terbang dan minum air putih yang cukup.
(3) Istirahat teratur selama dalam perjalanan, makan makanan bergizi seimbang dan berolahraga untuk menjaga daya tahan tubuh.
(4) Hindari berada di keramaian dalam waktu lama dan kenakan masker.
(5) Gunakan barang sekali pakai untuk mencegah infeksi silang ketika menerima tamu atau berada di wilayah publik. Misalnya, siapkan sandal kamar sekali pakai untuk tamu yang datang ke rumah; gunakan gelas sekali pakai; bawa handuk sendiri ketika menggunakan kamar mandi umum, dsb.
(6) Hindari kontak dengan satwa liar, termasuk kucing dan anjing liar.
(7) Makan daging yang dimasak hingga betul-betul matang karena suhu tinggi dapat membunuh virus dalam makanan.
(8) Segera cari bantuan medis bila Anda menunjukkan gejala sakit dan jangan bepergian jika sakit.
Tanaman obat apa yang umum digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok dan bisa mencegah COVID- 19?
Berdasarkan karakteristik klinis COVID-19, penyakit ini dapat diklasifikasikan sebagai penyakit “epidemi” atau “wabah” dalam pengobatan Tiongkok tradisional. Faktor patogenik intinya adalah “kelembapan, racun, stasis, dan sumbatan.” Penyakit ini utamanya memengaruhi paru-paru dan limpa dan dapat menciderai jaringan kolateral dan memasuki aliran darah. Dengan berpedoman pada pengalaman klinis dokter-dokter yang tengah menangani COVID-19, otoritas administratif kesehatan di tingkat nasional maupun daerah telah merekomendasikan resep-resep herbal pengobatan tradisional Tiongkok (TCM) sebagai terapi. Bahan-bahan obat TCM yang paling umum digunakan termasuk: rhizoma phragmitis (lu gen), rhizoma imperatae (bai mao gen), radix angelicae dahuricae (bai zhi), rhizoma atractylodis macrocephalae (bai zhu), rhizoma atractylodis (cang zhu), honeysuckle (jin yin hua), herba pogostemonis (huo xiang), radix et rhizoma rhodiolae crenulatae (hong jing tian), rhizoma dryopteridis crassirhizomatis (guan zhong), rhizome polygoni cuspidati (hu zhang), fructus tsaoko (cao guo), pericarpium citri reticulatae (chen pi), folium mori (sang ye), radix astragali praeparata (huang qi), radix ligustici brachylobi (fang feng), dan herba eupatorii (pei lan). Meski demikian, penting diperhatikan bahwa resep-resep herbal ini hanya boleh digunakan di bawah bimbingan tabib pengobatan Tiongkok yang terlatih. Harap perhatikan pula bahwa konsumsi akar Isatis (ban lan gen) atau fumigasi dalam ruang dengan membakar cuka bukan cara yang efektif untuk mencegah infeksi 2019-nCoV
Bagaimana menyiapkan mental selama wabah COVID-19?
(1) Ubah sikap dan cara pandang terhadap COVID-19 dengan menggunakan kacamata ilmiah. Di awal terjadinya wabah, terbatasnya pengetahuan tentang risiko dan pencegahan COVID-19 dapat menimbulkan kecemasan dan panik di kalangan masyarakat, yang diperparah dengan berbagai rumor. Tumbuhkan keyakinan terhadap upaya pemerintah untuk mencegah dan mengendalikan wabah tersebut, dan rasa percaya terhadap hasil penelitian terkait penyakit ini. Ubah sikap, bertindak dengan hati-hati, dan jauhi rasa takut.
(2) Akui kecemasan dan ketakutan yang Anda rasakan. Hanya sedikit orang bisa tetap tenang dalam menghadapi epidemi yang tidak dikenal. Meningkatnya angka kasus terkonfirmasi akan menimbulkan asumsi bahwa virus baru ini berada di mana-mana dan tidak bisa dicegah, sehingga mengundang kecemasan dan rasa takut. Ini wajar. Terima keadaan tersebut dan hindari menyalahkan diri sendiri secara berlebihan karena merasakan emosi-emosi tersebut.
(3) Jaga gaya hidup teratur dan sehat: tidur cukup, makan makanan sehat berimbang yang terdiri atas beragam jenis pangan, lakukan pekerjaan rutin yang dapat mengalihkan pikiran kita dari epidemi ini, dan lakukan olahraga sedang dengan teratur.
(4) Izinkan diri Anda meluapkan emosi jika dirasa perlu. Sesekali tertawa, menangis, berteriak, berolahraga, bernyanyi, bicara, mengobrol, menulis, atau menggambar dapat membantu melepaskan kemarahan dan kecemasan, mengalihkan perhatian Anda, dan menenangkan secara efektif. Menonton TV atau mendengarkan musik di rumah juga dapat membantu mengurangi kecemasan.
(5) Rileks dan kendalikan emosi Anda. Teknik-teknik relaksasi dapat membantu melepaskan emosi negatif seperti ketegangan, depresi, dan kecemasan. Ada banyak cara relaksasi dan kunci keberhasilan relaksasi adalah memahami prinsip dasar teknik-teknik tersebut dan mempraktikannya.
• Relaksasi melalui visualisasi. Bernapas perlahan, teratur dan dalam sepanjang proses relaksasi, dan rasakan energi hangat mengaliri tubuh Anda melalui visualisasi.
• Relaksasi otot. Lemaskan tangan, kepala, tubuh, dan kaki secara berurutan. Pastikan lingkungan sekitar dalam keadaan hening, redupkan lampu, dan minimalkan
stimuli sensorik. Siklus relaksasi sederhana lima tahap terdiri atas: pusatkan perhatian → penegangan otot → pertahankan tegangan otot → lepaskan tegangan → lemaskan otot.
• Relaksasi melalui napas dalam: ini adalah cara termudah untuk rileks dan dapat digunakan segala situasi saat Anda merasa cemas. Langkah-langkahnya: berdiri tegak, lemaskan bahu secara alami, mata setengah tertutup, lalu tarik napas dalam dan embuskan napas perlahan-lahan. Biasanya hanya butuh beberapa menit untuk merasa rileks.
(6) Cari dukungan profesional. Ikuti konseling atau cari penanganan medis untuk ketegangan, kecemasan, kemarahan, masalah tidur, reaksi fisik, dll yang tidak tertangani. Di sisi lain, jika pasien dalam karantina atau suspect menunjukkan emosi dan perilaku ekstrem, tenaga profesional pencegahan dan pengendalian harus mempertimbangkan kemungkinan timbulnya gangguan psikiatri, dan memindahkan individu tersebut ke institusi atau tenaga profesional kesehatan mental. Emosi dan perilaku ekstrem tersebut termasuk: kecemasan, depresi, delusi, kegelisahan, ucapan atau tindakan yang tak terkendali dan tak pantas, atau bahkan penolakan kasar atau pengelakan terhadap karantina, dan pikiran tentang bunuh diri.

Comments

  1. Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
    mampir di website ternama I O N Q Q.ME
    paling diminati di Indonesia,
    di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
    ~bandar poker
    ~bandar-Q
    ~domino99
    ~poker
    ~bandar66
    ~sakong
    ~aduQ
    ~capsa susun
    ~perang baccarat (new game)
    segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
    Whatshapp : +85515373217

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Biaya Pemasangan Ulang Meteran ATB

Tata Cara Pembuatan Passport Online - Imigrasi Batam

BPJS Bayi Baru Lahir - Tanggungan Perusahaan