Tindakan Pencegahan Pribadi Virus Corona COVID 19
Tindakan yang ditulis dibawah ini merupakan tips atau saran yang efektif dikarenakan selaras dengan kejadian yang ada di wuhan, oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui dan menentukan tindakan apa yang kita harus ambil. Semoga warga negara Indonesia dimanapun berada selalu dalam perlindungan Tuhan Yang Maha Esa. Amin!
Bagaimana mencegah infeksi saluran pernapasan di musim semi dan musim
dingin?
Cuci tangan sesering mungkin
dengan sabun biasa atau antimikroba dan bilas dengan air mengalir. Pastikan
untuk mengeringkan tangan dengan handuk bersih. Cuci tangan segera setelah
kontak dengan sekret pernapasan (misalnya setelah bersin). Lakukan praktik
kebersihan / batuk pernapasan yang baik. Tutup mulut dan hidung saat batuk /
bersin dengan tisu, handuk dll. dan hindari menyentuh mata, hidung atau mulut sesudahnya,
sebelum mencuci tangan dengan seksama. Memperkuat kesehatan dan imunitas secara
keseluruhan. Jaga pola makan seimbang, memiliki kecukup tidur dan olahraga
teratur, dan juga hindari bekerja secara berlebihan. Jaga kebersihan dan
ventilasi udara di rumah yang baik. Buka jendela secara teratur sepanjang hari
agar udara segar selalu terjaga di dalam rumah. Hindari tempat yang ramai atau
kontak dengan orang yang sudah/memiliki infeksi saluran pernapasan. Cari
pertolongan medis jika muncul demam, batuk, bersin, pilek atau gejala pernapasan
lainnya.
Mengapa flu yang disebabkan oleh virus menjadi pandemi?
Umumnya, influenza ditularkan
melalui tetesan pernapasan (bersin)dan kontak dari orang yang terinfeksi ke
yang rentan, atau melalui kontak dengan barang yang terkontaminasi. Secara
umum, insidensinya memuncaknya di musim gugur dan musim dingin. Influenza
manusia terutama disebabkan oleh virus influenza A dan virus influenza B. Virus
influenza A sering mengalami mutasi antigen dan selanjutnya dapat diklasifikasikan
ke dalam subtipe seperti H1 N1, H3N2, H5N1, dan H7N9. Ketika subtype virus
influenza baru muncul, mereka dengan mudah menjadi pandemi karena populasi umumnya
tidak memiliki kekebalan terhadap virus ini.
Bagaimana menjauhkan diri dari corona virus terbaru?
(1) 2019-nCov utamanya ditularkan
oleh percikan dan kontak penderita, oleh karena itu masker bedah medis harus
dipakai dengan benar.
(2) Saat bersin atau batuk,
jangan tutupi hidung dan mulut dengan tangan kosong tetapi gunakan tisu atau
masker sebagai gantinya.
(3) Cuci tangan dengan benar dan
sesering mungkin. Sekalipun ada virus di tangan, mencuci tangan bisa
menghalangi virus memasuki saluran pernapasan melalui hidung atau mulut.
(4) Tingkatkan kekebalan/imunitas
Anda, dan hindari pergi ke tempat yang ramai dan tertutup. Berolahraga lebih
banyak dan punya jadwal tidur yang teratur. Meningkatkan kekebalan Anda adalah
cara paling penting untuk menghindari infeksi.
(5) Pastikan untuk selalu memakai
masker! Hal ini digunakan berjaga-jaga jika Anda melakukan kontak dengan orang
yang terinfeksi, mengenakan masker dapat mencegah Anda menghirup tetesan
(bersin) pembawa virus secara langsung.
Bisakah masker memblokir virus kecil seperti itu?
Masker itu efektif. Hal ini
disebabkan penggunaan masker bertujuan untuk memblokir 'pembawa' yang
menularkan virus daripada memblokirnya itu sendiri. Cara yang umum untuk
penularan virus pernapasan meliputi kontak dekat dalam jarak pendek dan
transmisi aerosol jarak jauh. Aerosol tersebut berupa bersin dari pasien.
Dengan mengenakan/menggunakan masker dengan benar, dapat secara efektif
memblokir bersin dan karenanya mencegah virus masuk langsung ke dalam tubuh. Perlu
diingat bahwa, kita tidak perlu memakai respirator KN95 atau N95. Masker bedah
biasa dapat menghalangi sebagian besar tetesan pembawa virus/bersin memasuki saluran
pernapasan.
Apa sajakah fitur masker yang memiliki tujuan berbeda?
Jenis masker utama: respirator
N95 / KN95, masker wajah bedah, dan masker wajah katun. Respirator N95 / KN95
dapat menyaring 95% partikel dengan diameter aerodinamis lebih besar atau sama
dengan 0,3 µm, dan memblokir virus. Semua jenis masker tersebut dapat membantu
pencegahan penyakit melalui pernafasan(udara). Masker wajah bedah sekali pakai
memiliki 3 lapisan. Lapisan luar adalah lapisan nonanyaman hidrofobik yang
mencegah tetesan/bersin memasuki topeng; lapisan tengah memiliki filter untuk
memblokir 90% partikel dengan diameter lebih besar dari 5µm; dan lapisan dalam
yang bersentuhan dengan hidung dan mulut menyerap kelembapan. Masker-masker
tersebut biasanya digunakan untuk operasi medis steril dan digunakan untuk
pencegahan penyakit melalui pernafasan. Masker wajah berbahan katun tebal, pengap,
dan tidak pas untuk wajah, dan karenanya tidak efektif melawan virus. Karakteristik
masker yang biasa digunakan ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Apakah ada perbedaan antara respirator KN95 dan respirator N95?
Respirator adalah sejenis alat
pelindung pernapasan. Tujuannya adalah perlindungan secara efektif dalam
menyaring partikel di udara. "N" menunjukkan "kegunaan
nonminyak" dan masker N95 dapat digunakan untuk melindungi terhadap
partikel tersuspensi yang tidak berbasis minyak; "95" berarti bahwa
efisiensi penyaringan tidak kurang dari 95%, yang menunjukkan bahwa respirator
ini, sebagaimana dibuktikan dengan pengujian yang cermat, dapat memblokir
sedikitnya 95% partikel terkecil (berukuran 0,3 µm). Jika dipakai dengan benar,
efisiensi filtrasi N95 lebih unggul daripada masker bedah dan biasa. Namun,
jika Anda tidak memakainya sesuai kebutuhan, maka 100% tidak menghilangkan
risiko infeksi KN95 adalah salah satu peringkat yang ditentukan dalam standar
Cina (GB 2626-2006) sedangkan N95 adalah salah satu peringkat yang ditentukan dalam
standar Amerika (42 CFR 84). Persyaratan teknis dan metode pengujian kedua peringkat
ini pada dasarnya sama, dan keduanya memiliki efisiensi filtrasi sebesar 95% menurut
standar masing-masing.
Bagaimana cara memilih masker?
Kemampuan masker untuk melindungi
pemakai diberi peringkat sebagai berikut: N95 respirator > masker wajah
bedah > masker medis umum > masker kapas. Ada dua jenis respirator N95,
yang dilengkapi atau tanpa katup pernapasan. Respirator N95 tanpa katup
pernafasan dapat membuat pernapasan lebih sulit bagi orang dengan penyakit
pernapasan kronis, penyakit jantung, atau penyakit lain dengan kesulitan bernapas,
sementara respirator N95 dengan katup pernapasan dapat membuat pernapasan lebih
mudah dan membantu mengurangi penumpukan panas. Respirator N95 yang dilengkapi
atau tanpa katup pernapasan memiliki kemampuan perlindungan yang sama untuk
pemakainya. Namun, respirator N95 dengan katup pernafasan tidak dapat
melindungi orang di sekitar pengguna yang terinfeksi. Karena itu, pembawa virus
harus memakai respirator N95 tanpa katup pernafasan untuk mencegah penyebaran
virus. Untuk menjaga sterilitas lingkungan, penggunaan respirator N95 dengan
katup pernapasan tidak disarankan karena pemakainya dapat mengeluarkan bakteri atau
virus.
Bagaimana cara memakai, menggunakan dan melepas masker?
(1) Setelah mengidentifikasi
bagian depan, belakang, atas, dan bawah masker, cuci tangan Anda sebelum
memakainya. Pastikan masker menutupi hidung dan mulut Anda dengan sempurna
sehingga udara masuk melalui masker, bukan melalui celah-celah di sisi kanan,
kiri, atas, atau bawah masker. Kemudian, tempatkan loop telinga di
masing-masing telinga.
(2) Selain pada sisi depan dan
belakang, masker bedah juga memiliki strip yang dapat ditekuk di bagian atas.
Saat memakainya, pastikan sisi depan menghadap ke luar. Anda juga perlu
memastikan pita yang dapat ditekuk ada di bagian atas, dibentuk menyesuaikan bentuk
hidung.
(3) Cuci tangan sampai bersih
sebelum melepas masker Anda. Dorong sisi depan masker dengan satu tangan sambil
memegang loop telinga. Kemudian, lepaskan loop dari masing-masing telinga. Lipat masker dengan
sisi belakang di dalam. Jika sisi belakang tidak terkontaminasi, penggunaan
kembali diperbolehkan, namun terbatas penggunaannya.
Seberapa sering masker harus diganti? Bisakah respirator N95 digunakan
berkali-kali atau digunakan kembali?
Semua masker memiliki efek
perlindungan yang terbatas dan perlu diganti secara teratur, terutama dalam
kasus sebagai berikut:
• Saat sulit bernafas melalui
masker;
• Saat masker rusak;
• Ketika masker tidak pas dengan
kontur wajah;
• Ketika masker terkontaminasi
dengan darah atau tetesan pernapasan dll;
• Setelah kontak dengan, atau
keluar dari ruang isolasi pasien yang terinfeksi penyakit menular dimana kontak
dengan pasien terisolasi tersebut dilarang (masker telah terkontaminasi).
Saat ini, organisasi
internasional termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tidak memiliki pedoman
yang pasti mengenai waktu pemakaian optimal respirator N95. Tiongkok juga belum
memperkenalkan pedoman yang relevan mengenai waktu penggunaan masker.
Penelitian tentang kemampuan perlindungan dan waktu pemakaian respirator N95
menunjukkan bahwa kemampuan filtrasi ada pada kisaran 95% atau lebih setelah 2
hari penggunaan dengan pembatasan pernapasan yang tidak banyak berubah; Kemampuan
filtrasi berkurang menjadi 94,7% setelah 3 hari penggunaan. Pusat Pengendalian
dan Pencegahan Penyakit AS merekomendasikan bahwa ketika terjadi kelangkaan
ketersediaan respirator N95, respirator N95 yang sudah ada atau digunakan dapat
digunakan kembali beberapa kali kecuali masker sudah tampak kotor atau rusak (kusut
atau sobek).
Bagaimana cara menjaga kacamata saya agar tidak beruap saat memakai
masker?
Untuk mencegah kacamata beruap
saat memakai masker, cuci tanganmu sebelum menyentuh masker, pastikan maskernya
dipasang dengan benar, pastikan wajahmu tertutup dan membentuk area tertutup
yang dapat membuat udara mengalir melalui masker, bukan ke celah di sekitarnya.
Bagaimana cara populasi khusus memilih masker?
(1) Wanita hamil harus memilih
masker yang nyaman untuk mereka. Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter
untuk instruksi professional dalam memakai masker.
(2) Lansia dan pasien dengan
penyakit kronis harus bertanya kepada professional instruksi untuk memakai
masker karena kondisi tubuh tiap orang di kelompok ini bervariasi. Sebagai
contoh, pasien dengan penyakit jantung dan paru-paru dapat merasa tidak nyaman
saat memakai masker, bahkan mungkin memperparah penyakitnya.
(3) Pada umumnya wajah anak-anak
kecil, sehingga disarankan anak-anak memakai masker yang khusus dibuat untuk
anak-anak oleh manufaktur yang terpercaya.
Mengapa cuci tangan itu penting dalam pencegahan penyakit pernapasan?
Tangan merupakan medium penting
dalam transmisi virus-virus yang ditularkan melalui air, makanan, darah atau
produk darah, percikan pernapasan, sistem pencernaan, selain sentuhan baik
langsung maupun tidak langsung. Studi menunjukkan bahwa cuci tangan yang benar
merupakan salah satu tindakan yang paling efektif untuk mencegah diare dan
infeksi pernapasan.
Bagaimana cara mencuci tangan yang benar?
Langkah 1: Usap sabun ke tangan
dan gosok telapak tangan kiri ke kanan dengan jari saling berkaitan.
Langkah 2: Taruh satu telapak di
telapak yang lain dan gosok jari-jari. Ganti tangan satunya.
Langkah 3: Gosok antara jari.
Langkah 4: Gosok bagian belakang
jari. Lakukan hal yang sama dengan tangan satunya.
Langkah 5: Gosok ibu jari dengan
tangan yang lain. Lakukan hal yang sama dengan ibu jari lain.
Langkah 6: Gosok ujung-ujung jari
di telapak tangan lainnya.
Langkah 7: Gosok pergelangan
tangan satu dengan pergelangan tangan lain sambal diputar. Lakukan bergantian
dengan tangan satunya.
Dalam tiap langkah di atas,
lakukan tiap langkah minimal 5 kali, dan terakhir bilas tangan di bawah aliran
air.
Apa saja momen-momen penting untuk kebersihan tangan dalam kehidupan
sehari-hari?
(1) Saat menutupi batuk atau
bersin dengan tangan
(2) Setelah merawat pasien
(3) Sebelum, saat, dan setelah
menyiapkan makanan
(4) Sebelum makan
(5) Setelah pergi ke toilet
(6) Setelah menyentuh binatang
(7) Setelah menyentuh tombol lift
dan gagang pintu
(8) Setelah pulang dari bepergian
Bagaimana membersihkan tangan jika tidak ada air bersih?
Anda dapat membersihkan tangan
dengan hand sanitizer berbasis alkohol. Virus corona tidak resisten terhadap
asam atau alkali tetapi sensitif terhadap pelarut organik dan disinfektan.
Alkohol 75% dapat menonaktifkan virus tersebut, sehingga produk-produk disinfektan
yang mengandung alkohol dari konsentrasi absolut (100%) dapat digunakan sebagai
alternatif dari mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.
Apakah cuci tangan dengan sabun dan air bersih ampuh melawan virus
corona?
Ya. Sering mencuci tangan
merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah infeksi viral seperti
virus rhino dan virus corona. Menggosokkan tangan dengan sabun dan air secara
efektif menyingkirkan kotoran dan mikroorganisme pada kulit, dan membilas sabun
di bawah aliran air juga bisa meredakan iritasi pada kulit. Oleh karena itu, organisasi-organisasi
yang berwenang seperti Chinese Center for Disease Control and Prevention, the
World Health Organization, dan The United States Centers for Disease Control
and Prevention semuanya merekomendasikan cuci tangan dengan benar menggunakan
sabun dan aliran air.
Bisakah alkohol 75% mengurangi risiko infeksi 2019-nCoV?
Ya. Virus corona sensitif
terhadap pelarut organik dan disinfektan. Alkohol 75%, kloroform, formaldehyde,
disinfektan mengandung klorin, asam perasetat, dan sinar ultraviolet dapat
menonaktifkan virus tersebut, sehingga melap tangan dan telepon genggam dengan
alcohol dapat mencegah infeksi COVID-19.
Bagaimana cara merawat pasien COVID-19 di rumah?
(1) Karantina pasien dari anggota
keluarga yang lain dan jaga jarak setidaknya satu meter.
(2) Gunakan masker saat merawat
pasien. Buang masker tersebut setelah tiap penggunaan.
(3) Cuci tangan dengan benar
menggunakan sabun setelah kontak dengan pasien. Ruang tinggal pasien harus
berventilasi baik.
Apakah perlu bagi kasus-kasus suspek dengan gejala ringan dikarantina
di rumah?
Ya. Apabila kapasitas perawatan
dan sumber medis tidak mencukupi, WHO merekomendasukan para pasien dengan
gejala ringan (demam berlevel rendah, batuk, bersin, dan radang tenggorokan
asimptomatik) dan tidak ada penyakit kronis (seperti penyakit paru, penyakit
jantung, gagal ginjal, atau penyakit imun) dapat dikarantina di rumah.
Catatan:
(1) Selama karantina di rumah,
pasien perlu tetap berhubungan dengan professional medis sampai pulih total.
(2) Profesional medis harus
memonitor perkembangan gejala-gejalanya untuk menilai kondisi pasien tersebut.
(3) Pasien dan anggota
keluarganya harus menjaga kebersihan dan menerima instruksi dan monitoring
pencegahan dan perawatan kesehatan.
Perhatian! Memutuskan apakah
seorang pasien dapat menerima perawatan karantina di rumah memerlukan asesmen
klinis yang cermat menyangkut risiko keselamatan dan kesehatan terkait dengan
perawatan kesehatan di rumah.
Bagaimana cara melakukan karantina di rumah bagi mereka yang dicurigai
terinfeksi virus?
(1) Atur dan tata 1 kamar yang
memiliki ventilasi yang baik untuk pasien.
(2) Batasi jumlah orang yang
merawat pasien. Lebih baik menunjuk satu orang yang dalam kesehatan yang baik
dan tidak memiliki penyakit kronis untuk merawat pasien. Semua kunjungan bezoek
harus dihindari.
(3) Anggota keluarga pasien harus
tinggal di ruangan yang berbeda atau setidaknya berjarak lebih dari satu meter
dari pasien. Ibu menyusui dapat terus menyusui bayinya.
(4) Batasi pergerakan pasien dan
minimalkan area yang digunakan bersama antara pasien dan anggota keluarga lain.
Pastikan area yang digunakan bersama (dapur, kamar mandi, dll.) berventilasi
baik dengan sering membuka jendela.
(5) Kenakan masker saat berada di
kamar yang sama dengan pasien. Masker harus pas dengan wajah. Hindari menyentuh
atau mengatur masker dengan tangan yang tidak bersih. Ganti masker segera saat
terkontaminasi. Cuci tangan setelah melepas masker.
(6) Cuci tangan setelah melakukan
kontak langsung dengan pasien, atau setelah memasuki atau keluar dari ruang
isolasi pasien. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, sebelum
makan, setelah pergi ke toilet, dan ketika tangan terlihat kotor. Jika tangan
tidak tampak kotor, bersihkan dengan pembersih tangan/hand-sanitizer; jika
tangan tampak kotor, cuci dengan sabun dan air.
(7) Setelah mencuci tangan dengan
sabun dan air, yang terbaik adalah menggunakan handuk kertas sekali pakai untuk
mengeringkan tangan. Jika tidak tersedia, bersihkan dengan handuk kain yang
bersih dan kering, dan gantilah saat sudah basah.
(8) Jaga kebersihan saluran
pernapasan (pakai masker, gunakan tisu atau angkat siku untuk menutupi mulut
saat batuk atau bersin, dan cuci tangan segera setelah batuk dan bersih.
(9) Beri disinfektan dan buang
barang-barang yang digunakan untuk menutupi hidung dan mulut, atau cuci dengan
benar setelah digunakan (seperti mencuci sapu tangan dengan sabun atau deterjen
dan air.
(10) Hindari kontak langsung
dengan droplet manusia, terutama cairan oral atau pernapasan, dan hindari
kontak langsung dengan feses pasien.
(11) Pakailah sarung tangan
sekali pakai saat membersihkan mulut dan saluran pernapasan pasien serta untuk
menangani kotoran dan urin pasien. Jangan membuang sarung tangan dengan
sembarangan.
(12) Hindari kontak langsung
dengan pasien atau barang-barang yang terkontaminasi oleh pasien, seperti sikat
gigi, peralatan makan, makanan, minuman, handuk, sprei, dll. Cuci piring dengan
deterjen atau buang setelah digunakan.
(13) Gunakan desinfektan rumah
tangga biasa yang mengandung pemutih encer (pemutih: air = 1: 99) (sebagian
besar pemutih rumah tangga mengandung natrium hipoklorit 5%) untuk secara
teratur membersihkan dan mendisinfeksi benda-benda yang sering disentuh,
seperti meja samping tempat tidur, dipan tempat tidur dan furniture lainnya.Bersihkan
dan semprot disinfektan permukaan kamar mandi dan toilet setidaknya sekali
sehari.
(14) Gunakan deterjen dan air
cuci biasa untuk mencuci pakaian pasien, seprei, handuk, dll., atau cuci dengan
mesin cuci pada suhu 140-194ºF dengan deterjen rumah tangga biasa, dan kemudian
keringkan barang-barang tadi hingga benar-benar kering. Taruh sprei, selimut,
sarung bantal dan guling yang terkontaminasi dalam kantong laundry. Jangan
mengibaskan pakaian yang terkontaminasi untuk menghindari kontak langsung dengan
kulit dan pakaian Anda.
(15) Pakailah sarung tangan
sekali pakai dan pakaian pelindung (seperti celemek plastik) sebelum
membersihkan dan menyentuh pakaian, alas tidur dan permukaan benda yang
terkontaminasi oleh sekresi manusia. Cuci tangan sebelum mengenakan sarung tangan
dan setelah melepasnya.
(16) Pasien harus tinggal di
rumah sampai benar-benar pulih. untuk memutuskan apakah pasien telah pulih
memerlukan klinis dan / atau diagnosis laboratorium (uji rRTPCR harus dilakukan
setidaknya dua kali dan menghasilkan hasil negatif; interval antara dua tes
berturut-turut harus minimal 24 jam.
Apa yang harus saya lakukan di tengah kontak dekat dengan pasien
COVID-19?
Memantau kontak dekat: Semua
orang (termasuk tenaga medis profesional) yang mungkin telah melakukan kontak
dengan seorang yang terduga harus diobservasi medis selama 14 hari. Observasi
mulai dari hari terakhir kontak dengan pasien. Segera cari bantuan medis
setelah Anda mengalami gejala apa pun, khususnya deman, gejala pernapasan
seperti batuk, sesak napas, atau diare. Selama observasi, kontak harus tetap berhubungan
dengan tenaga medis profesional. Tenaga medis profesional harus
menginformasikan kontak sebelumnya, jika gejala terlihat, di mana mereka bisa
mendapatkan bantuan medis, transportasi yang dianjurkan, kapan dan di mana
harus masuk ke rumah sakit yang ditentukan, dan langkah-langkah pengendalian
infeksi apa yang harus diambil. Instruksi khusus sebagai berikut:
(1) Beri tahu rumah sakit
terlebih dahulu dan informasikan mereka bahwa ada seorang kontak dengan
gejalanya akan pergi ke rumah sakit.
(2) Kenakan masker dalam
perjalanan menuju rumah sakit.
(3) Hindari menggunakan sarana
transportasi umum ke rumah sakit. Panggil ambulan atau gunakan kendaraan
pribadi dan usahakan jendela terbuka di jalan.
(4) Berhubungan dekat dengan
pasien harus menjaga kebersihan pernapasan setiap saat dan sering mencuci
tangan. Tetap jauh dari orang lain (> 1 m) saat berdiri atau duduk selama
perjalanan menuju atau di rumah sakit.
(5) Berhubungan dekat antara
pasien dan perawatnya hendaknya mencuci tangan secara benar.
(6) Tiap permukaan yang
terkontaminasi dengan alat pengeluaran pernapasan atau cairan tubuh saat
perjalanan menuju rumah sakit harus dibersihkan dan didisinfeksi dengan desinfektan
rumah tangga biasa yang mengandung cairan pemutih.
63. Bagaimana mengendalikan
infeksi yang berasal dari rumah sakit? Pekerja medis harus mengikuti standar
kebersihan dan pengendalian infeksi pada fasilitas kesehatan dengan ketat dan
prosedur medis untuk mengurangi resiko penularan. Mereka harus lebih
mengendalikan infeksi di rumah sakit dengan menerapkan langkah perlindungan
diri yang baik, kebersihan tangan, manajemen lingkungan, pencegahan lingkungan
dan pengelolaan limbah. Pemeriksaan awal dan kantor triage: kenakan baju kerja
pelindung, tutup kepala, masker medis, dll. Pasien rawat jalan, darurat, pasien
demam yang rawat jalan dan bangsal isolasi: selama konsultasi dan diskusi
harian, kenakan baju kerja pelindung, tutup kepala, masker medis, dll; saat
kontak darah, cairan tubuh, sekresi atau kotoran, kenakan sarung tangan lateks;
saat melakukan operasi/prosedur yang menimbukan aerosol atau percikan cairan tubuh
seperti intubasi trakea, perawatan saluran pernapasan dan penyedotan dahak, kenakan
masker N95, pelindung wajah, sarung tangan lateks, baju isolasi kedap udara, baju
pelindung dan alat pernapasan jika diperlukan. Sistem kontrol kunjungan harus dilaksanakan
secara ketat bagi pasien yang sedang diisolasi. Jika perlu untuk mengunjungi pasien,
orang yang berkunjung hendaknya diberi instruksi untuk tindakan perlindungan pribadi
sesuai dengan peraturan terkait.
Mengapa staf medis klinik demam mengenakan pakaian pelindung saat
konsultasi?
(1) Pekerja medis adalah kekuatan
utama pencegahan dan pengendalian epidemi. Hanya apabila mereka berhasil dalam
perlindungan pribadi, mereka dapat membantu pasien dengan lebih baik lagi.
(2) Dalam rangka memastikan
kesehatan dan keselamatan kerja para pekerja medis sehingga mereka bisa
mendeteksi dan menyelamatkan kasus yang dicurigai tepat waktu dan efektif,
tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial harus ditingkatkan di
semua tingkat rumah sakit, dan perlindungan pekerja medis harus diperkuat
dengan memantau kesehatan mereka dan menyediakan perawatan dan dukungan.
Apa peralatan perlindungan pribadi yang diperlukan untuk lembaga
kesehatan?
Lembaga medis harus dilengkapi
dengan tutup kepala sekali pakai, masker wajah sekali pakai, kacamata, baju
kerja (jubah putih), pakaian pelindung, sarung tangan lateks sekali pakai,
pelindung sepatu sekali pakai dan perlatan perlindungan pernapasan menyeluruh
atau tutup kepala tekanan positif, dll.
Gaya hidup seperti apa yang dianjurkan untuk epidemi COVID- 19?
(1) Konsumsi makanan protein
tinggi setiap hari, termasuk ikan, daging, telur, susu, kacang polong, dan
kacang-kacangan, pastikan asupan gizi cukup sesuai menu makanan sehari-hari.
Jangan konsumsi daging binatang liar.
(2) Konsumsi buah-buahan dan
sayuran segar setiap hari, dan tingkatkan asupan sesuai menu makanan
sehari-hari.
(3) Minum air tidak kurang dari
1500 mL air setiap hari.
(4) Menerapkan pola makan yang
beragam dari berbagai jenis, warna dan sumber yang berbeda-beda. Konsumsi lebih
dari 20 jenis makanan setiap hari. Konsumsi makanan yang seimbang dari daging
dan tumbuh-tumbuhan.
(5) Pastikan cukup asupan nutrisi
berdasarkan pola makan rutin.
(6) Malnutrisi, lanjut usia dan
pasien dengan penyakit saluran pembuangan yang kronik disarankan untuk
mengonsumsi suplemen solusi nutrisi komersial (makanan untuk keperluan medis
khusus), dan suplemen tidak kurang dari 2100 kJ per hari (500 kcal).
(7) Jangan berpuasa atau
melanjutkan diet selama epidemi COVID-19.
(8) Pastikan istirahat teratur
dan minimal 7 jam tidur setiap hari.
(9) Mulai olahraga secara pribadi
sedikitnya 1 jam setiap hari. Jangan bergabung dalam latihan olahraga kelompok.
(10) Selama epidemi COVID-19,
disarankan untuk mengonsumsi suplemen multi vitamin, mineral, dan minyak ikan
laut.
Bagaimana berolahraga di tengah-tengah maraknya COVID-19?
Ikuti program latihan menyeluruh,
tingkatkan intensitas secara progresif dan olahraga secara konsisten. Ikuti
program latihan menyeluruh, gerakan setiap bagian dan sistem tubuh, dan memperluas
jangkauan dan jenis olahraga Anda untuk memastikan atribut yang berbeda dari
fitnes fisik Anda meningkat. Tingkatkan intensitas secara progresif. Mulailah
latihan dari intensitas rendah dan tingkatkan secara bertahap setelah tubuh
Anda beradaptasi pada intensitas awal. Hal ini disarankan untuk melakukan
gerakan dasar dan mempelajari teknik-teknik mudah sebelum lanjut ke tingkat
yang lebih tinggi. Olahraga secara konsisten. Lakuakan terus-menerus hingga
menjadi kebiasaan.
Bagaimana merokok dan minum minuman beralkohol
mempengaruhi sistem kekebalan
tubuh Anda? Merokok menyebabkan peningkatan konsentrasi nikotin di dalam darah,
yang mengakibatkan vasospasme dan hipoksia sementara pada organ tubuh.
Khususnya, penurunan oksigen di saluran pernapasan dan isi perut dapat merusak
kekebalan tubuh. Minum minuman beralkohol yang berlebihan bisa membahayakan
saluran pencernaan, hati dan sel-sel otak, serta merusak kekebalan tubuh.
Disarankan untuk berhenti merokok dan membatasi minum minuman beralkohol.
Bagaimana mencegah infeksi dari coronavirus baru dirumah?
(1) Tingkatkan kesadaran
kesehatan dan kebersihan. Olahraga ringan dan istirahat yang cukup dan teratur
untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
(2) Menjaga kebersihan diri yang
baik. Tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu saat batuk atau bersin. Cuci
tangan sesering mungkin dan hindari menyentuh mata, hidung atau mulut Anda
dengan tangan yang belum dicuci.
(3) Jaga kebersihan kamar dengan
baik, bersihkan lantai dan perabotan, pisahkan sampah rumah tangga dan bawa
keluar sampah tepat waktu.
(4) Jaga ventilasi dengan baik.
Beri ventilasi setiap hari agar udara segar masuk.
(5) Disinfeksi. Aplikasikan
desinfektan secara reguler pada kain pengepel lantai dan bersihkan permukaan
perabotan. Coronavirus sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas. Jaga
kehangatan pada suhu 132.8ºF selama 30 menit, 75% alkohol, disinfektan mengandung
klorin, hidrogen peroksida dan kloroform bisa secara efektif mematikan virus.
(6) Hindari kontak dekat dengan
orang-orang yang memiliki gejala penyakit pernapasan (seperti demam, batuk,
bersin, dll.).
(7) Hindari bepergian ke tempat
keramaian dan padat. Kenakan masker jika Anda harus berpergian.
(8) Hindari konsumsi daging
binatang liar. Hindari kontak dengan unggas dan binatang liar, dan jangan
menyentuh daging segar binatang liar.
(9) Jaga hewan piaraan dalam
kandang dengan ketat. Berikan vaksin pada hewan piaraan Anda. Jaga kebersihan
pada hewan piaraan Anda dengan baik.
(10) Ikuti tindakan pencegahan
dan kebiasaan untuk menjaga keamanan pangan. Konsumsi daging yang dimasak
matang dan telur yang direbus matang.
(11) Perhatikan kondisi tubuh
Anda. Segera cari bantuan medis jika muncul gejalagejala, seperti demam, batuk,
dll.
Bagaimana mengatur ventilasi yang baik di kamar saya?
Pintu dan jendela rumah sering
ditutup ketika cuaca dingin, sehingga udara di kamar dapat tercemar dengan
cepat mempertimbangkan kurungan dan kegiatan di dalam ruangan seperti memasak.
Oleh karena itu, jendela harus dibuka dari waktu ke waktu agar udara segar
masuk. Saat ini, tidak ada petunjuk internasional eksplisit untuk ventilasi
yang layak. Disarankan untuk mengatur ventilasi sesuai dengan kondisi
lingkungan di dalam ruangan dan di luar ruangan. Pertukaran udara di pagi hari,
siang hari dan malam hari disarankan saat udara di luar baik. Pertukaran udara
harus dilakukan selama 15 sampai 30 menit. Frekuensi dan waktu pertukaran udara
harus dikurangi saat udara di luar kurang baik.
Bagaimana mencegah infeksi 2019-nCoV dalam perjalanan?
(1) Cari tahu tentang cuaca di
tempat tujuan dan bawa pakaian yang cukup dan sesuai agar tubuh tetap hangat.
(2) Pakai masker ketika bepergian
dengan bus, kereta api, atau pesawat terbang dan minum air putih yang cukup.
(3) Istirahat teratur selama
dalam perjalanan, makan makanan bergizi seimbang dan berolahraga untuk menjaga
daya tahan tubuh.
(4) Hindari berada di keramaian
dalam waktu lama dan kenakan masker.
(5) Gunakan barang sekali pakai
untuk mencegah infeksi silang ketika menerima tamu atau berada di wilayah publik.
Misalnya, siapkan sandal kamar sekali pakai untuk tamu yang datang ke rumah;
gunakan gelas sekali pakai; bawa handuk sendiri ketika menggunakan kamar mandi
umum, dsb.
(6) Hindari kontak dengan satwa
liar, termasuk kucing dan anjing liar.
(7) Makan daging yang dimasak
hingga betul-betul matang karena suhu tinggi dapat membunuh virus dalam
makanan.
(8) Segera cari bantuan medis
bila Anda menunjukkan gejala sakit dan jangan bepergian jika sakit.
Tanaman obat apa yang umum digunakan dalam pengobatan tradisional
Tiongkok dan bisa mencegah COVID- 19?
Berdasarkan karakteristik klinis
COVID-19, penyakit ini dapat diklasifikasikan sebagai penyakit “epidemi” atau
“wabah” dalam pengobatan Tiongkok tradisional. Faktor patogenik intinya adalah
“kelembapan, racun, stasis, dan sumbatan.” Penyakit ini utamanya memengaruhi
paru-paru dan limpa dan dapat menciderai jaringan kolateral dan memasuki aliran
darah. Dengan berpedoman pada pengalaman klinis dokter-dokter yang tengah
menangani COVID-19, otoritas administratif kesehatan di tingkat nasional maupun
daerah telah merekomendasikan resep-resep herbal pengobatan tradisional
Tiongkok (TCM) sebagai terapi. Bahan-bahan obat TCM yang paling umum digunakan
termasuk: rhizoma phragmitis (lu gen), rhizoma imperatae (bai mao gen), radix
angelicae dahuricae (bai zhi), rhizoma atractylodis macrocephalae (bai zhu),
rhizoma atractylodis (cang zhu), honeysuckle (jin yin hua), herba pogostemonis
(huo xiang), radix et rhizoma rhodiolae crenulatae (hong jing tian), rhizoma
dryopteridis crassirhizomatis (guan zhong), rhizome polygoni cuspidati (hu
zhang), fructus tsaoko (cao guo), pericarpium citri reticulatae (chen pi),
folium mori (sang ye), radix astragali praeparata (huang qi), radix ligustici brachylobi
(fang feng), dan herba eupatorii (pei lan). Meski demikian, penting diperhatikan
bahwa resep-resep herbal ini hanya boleh digunakan di bawah bimbingan tabib
pengobatan Tiongkok yang terlatih. Harap perhatikan pula bahwa konsumsi akar
Isatis (ban lan gen) atau fumigasi dalam ruang dengan membakar cuka bukan cara
yang efektif untuk mencegah infeksi 2019-nCoV
Bagaimana menyiapkan mental selama wabah COVID-19?
(1) Ubah sikap dan cara pandang
terhadap COVID-19 dengan menggunakan kacamata ilmiah. Di awal terjadinya wabah,
terbatasnya pengetahuan tentang risiko dan pencegahan COVID-19 dapat
menimbulkan kecemasan dan panik di kalangan masyarakat, yang diperparah dengan
berbagai rumor. Tumbuhkan keyakinan terhadap upaya pemerintah untuk mencegah
dan mengendalikan wabah tersebut, dan rasa percaya terhadap hasil penelitian
terkait penyakit ini. Ubah sikap, bertindak dengan hati-hati, dan jauhi rasa
takut.
(2) Akui kecemasan dan ketakutan
yang Anda rasakan. Hanya sedikit orang bisa tetap tenang dalam menghadapi
epidemi yang tidak dikenal. Meningkatnya angka kasus terkonfirmasi akan
menimbulkan asumsi bahwa virus baru ini berada di mana-mana dan tidak bisa
dicegah, sehingga mengundang kecemasan dan rasa takut. Ini wajar. Terima keadaan
tersebut dan hindari menyalahkan diri sendiri secara berlebihan karena
merasakan emosi-emosi tersebut.
(3) Jaga gaya hidup teratur dan
sehat: tidur cukup, makan makanan sehat berimbang yang terdiri atas beragam
jenis pangan, lakukan pekerjaan rutin yang dapat mengalihkan pikiran kita dari
epidemi ini, dan lakukan olahraga sedang dengan teratur.
(4) Izinkan diri Anda meluapkan
emosi jika dirasa perlu. Sesekali tertawa, menangis, berteriak, berolahraga,
bernyanyi, bicara, mengobrol, menulis, atau menggambar dapat membantu
melepaskan kemarahan dan kecemasan, mengalihkan perhatian Anda, dan menenangkan
secara efektif. Menonton TV atau mendengarkan musik di rumah juga dapat membantu
mengurangi kecemasan.
(5) Rileks dan kendalikan emosi
Anda. Teknik-teknik relaksasi dapat membantu melepaskan emosi negatif seperti
ketegangan, depresi, dan kecemasan. Ada banyak cara relaksasi dan kunci
keberhasilan relaksasi adalah memahami prinsip dasar teknik-teknik tersebut dan
mempraktikannya.
• Relaksasi melalui visualisasi.
Bernapas perlahan, teratur dan dalam sepanjang proses relaksasi, dan rasakan
energi hangat mengaliri tubuh Anda melalui visualisasi.
• Relaksasi otot. Lemaskan
tangan, kepala, tubuh, dan kaki secara berurutan. Pastikan lingkungan sekitar
dalam keadaan hening, redupkan lampu, dan minimalkan
stimuli sensorik. Siklus
relaksasi sederhana lima tahap terdiri atas: pusatkan perhatian → penegangan
otot → pertahankan tegangan otot → lepaskan tegangan → lemaskan otot.
• Relaksasi melalui napas dalam:
ini adalah cara termudah untuk rileks dan dapat digunakan segala situasi saat
Anda merasa cemas. Langkah-langkahnya: berdiri tegak, lemaskan bahu secara
alami, mata setengah tertutup, lalu tarik napas dalam dan embuskan napas
perlahan-lahan. Biasanya hanya butuh beberapa menit untuk merasa rileks.
(6) Cari dukungan profesional.
Ikuti konseling atau cari penanganan medis untuk ketegangan, kecemasan,
kemarahan, masalah tidur, reaksi fisik, dll yang tidak tertangani. Di sisi
lain, jika pasien dalam karantina atau suspect menunjukkan emosi dan perilaku ekstrem,
tenaga profesional pencegahan dan pengendalian harus mempertimbangkan kemungkinan
timbulnya gangguan psikiatri, dan memindahkan individu tersebut ke institusi
atau tenaga profesional kesehatan mental. Emosi dan perilaku ekstrem tersebut termasuk:
kecemasan, depresi, delusi, kegelisahan, ucapan atau tindakan yang tak terkendali
dan tak pantas, atau bahkan penolakan kasar atau pengelakan terhadap karantina,
dan pikiran tentang bunuh diri.
Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
ReplyDeletemampir di website ternama I O N Q Q.ME
paling diminati di Indonesia,
di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
~bandar poker
~bandar-Q
~domino99
~poker
~bandar66
~sakong
~aduQ
~capsa susun
~perang baccarat (new game)
segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
Whatshapp : +85515373217